Bukan Pak Jokowi Aja Yang Bisa Blusukan Lurah Pondok Kopi Juga !


Pondok Kopi What's Up! - Kamis malam 7 Januari 2016, pertemuan rutin warga RW 05 Pondok Kopi dilaksanakan pada pukul 20:00 s/d Selesai di Kantor Sekertariat RW 05 Pondok Kopi. Pertemuan kali ini dihadiri cukup dari berbagai kalangan, mulai dari ketua RT 01 s/d RT 12, wakil ketua RT, Ketua LMK, Ketua Ibu PKK, 

Ada yang berbeda dalam pembahasan di rapat kali ini. Rapat yang pimpin oleh Pak Andi (Sekertaris I RW 05), Pak Edwin (Wakil Ketua I RW 05), Pak Koes (Bendahara I RW 05), Pak Wahyu (Sekertaris II RW 05) membahas mengenai "JUM'AT KELILING" atau disebut dengan "JUMLING".

JUMLING ini merupakan salah satu program yang dibuat oleh gubernur kita Bapak Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa kita panggil Pak Ahok yang dituang pada Intruksi Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No 270 Tahun 2015. Intruksi ini dibuat guna meningkatkan budaya masyarakat yang partisipatif dan meningkatkan kesadaran kita agar peduli terhadap lingkungan sekitar serta mengetahui informasi, perkembangan, dan permasalahan yang terjadi di seluruh wilayah kota DKI Jakarta. 

Pada Rapat Warga RW 05 Pondok Kopi kali ini, pihak RW 05 Pondok Kopi mensosialisasikan mekanisme dari JUMLING yang akan dilakukan Perdanannya pada Jum'at 8 Januari 2016 dari pukul 08:30 s/d 10:00. kegiatan JUMLING ini rencananya akan dihadiri oleh Bapak Lurah Pondok Kopi Bapak Panagaran Ritonga, Bapak Camat Duren Sawit Bapak Abu Bakar, Bapak Walikota Jakarta Timur Bapak Bambang Musyawardana. "Besok, Pak Lurah, Pak Camat, & Pak Walikota Beserta jajaranya akan hadir untuk melakukan kegiatan JUMLING, jadi mohon disiapkan apa saja yang menjadi keluhan di setiap RT " ucap Pak Andi.

Dalam rapat warga ini, beberapa permasalahan di lontarkan dari masing - masing perwakilan RT. Ada yang mengeluhkan bahwa beberapa saluran air di wilayah mereka tersumbat, ada yang beberapa mengeluhkan di Taman bermain Blok Z kurang penerangan, dan bahkan ada keluhan yang bersifat administratif yakni E- KTP yang tidak kunjung rampung & Kartu Keluarga edisi terbaru sangat sulit dibaca sehingga pihak RT sulit dalam melakukan kegiatan administratif "Kartu Keluarga yang format terbaru, menurut saya Kartu Keluarga yang paling jelek. Karena, sulit saya membacanya akibat cetakanya kurang terlihat. Satu hal lagi, E-KTP ini kenapa tidak kunjung rampung, jika nanti kita di tengah jalan terjadi apa - apa lalu kita dimintai identitas, bisa di tangkap kita karena E-KTP kita belum jadi " Ujar salah satu dari perwakilan RT.

Namun Bapak Koes menghimbau agar setiap perwakilan RT dalam menyampaikan keluhan dilakukan dengan sopan. "Ketika mereka (Pemda) datang, sampaikan keluhan kita dengan bahasa yang baik, yang kita keluhkan adalah kondisi kita sekarang jangan kinerja mereka. Nanti mereka tersinggung. ya bapak - ibu sekalian lebih tahu lah untuk hal seperti ini."

Kita semua berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat dan pemda akan lebih dekat. sehingga kesenjangan antara aparatur pemerintah daerah dengan rakyat menjadi kecil dan rakyat lebih diperdulikan lagi.

Share this:

Dilarang melakukan SPAM
DIlarang berkomentar yang berunsur SARA
Dilarang menyebarkan iklan tanpa izin
Kesopanan anda akan sangat kami hargai